Selasa, 12 Maret 2013

Efek Estrogen pada Tubuh Wanita

Apa itu Estrogen?


Estrogen adalah sekelompok hormon yang memainkan peran penting dalam perkembangan seksual dan reproduksi yang normal pada wanita. Mereka juga disebut hormon seks. Ovarium wanitalah yang paling banyak memproduksi  hormon estrogen, meskipun kelenjar adrenal juga menghasilkan sedikit hormon estrogen.

Efek Estrogen pada Tubuh Wanita


Selain mengatur periode menstruasi, estrogen menjaga jantung, tulang, dan pembuluh darah yang sehat dan operasional. Estrogen juga berdampak pada kulit wanita, rambut, payudara, membran mukosa, saluran kemih dan reproduksi, otot panggul, dan - mungkin yang paling penting - otak. Ketika kadar estrogen mulai meningkat selama pubertas, saat itulah seorang wanita akan muncul rambut pada kemaluan dan ketiak.
Estrogen memiliki berbagai tujuan termasuk mengatur bagian otak yang mempersiapkan tubuh perempuan untuk perkembangan seksual dan reproduksi serta menjaga suhu tubuh dan mungkin menunda timbulnya kehilangan memori, yang terjadi ketika kita bertambah tua. Menurut Healthorchid.com, estrogen juga mempersiapkan kelenjar payudara untuk produksi susu serta merangsang pertumbuhan payudara pada masa pubertas, mendorong pematangan ovarium dan bertanggung jawab atas terjadinya menstruasi.
Estrogen sangat penting untuk pengembangan dan pematangan rahim. Ini mempersiapkan rahim sehingga dapat menyehatkan janin serta merangsang pematangan vagina. Ini membantu menjaga rahim lapisan tebal yang diperlukan dan menciptakan lubrikasi vagina.


Terlalu Banyak Estrogen, Progesteron Terlalu Sedikit


Dr Pick mencatat ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron dapat membuat sindrom pramenstruasi, atau PMS. Penurunan lebih dalam progesteron, meperbesar gejala.


Perimenopause


Selama perimenopause atau premenopause, hormon sekali lagi berfluktuasi dan menghasilkan gejala rasa panas, berkeringat di malam hari. Apa yang terjadi selama ini dalam kehidupan seorang wanita adalah tingkat estrogen berkurang secara bertahap sementara progesteron terus merosot, yang terjadi karena frekuensi ovulasi berkurang.

Healthorchid.com mencatat estrogen yang mengelola produksi hati dari kolesterol dan membantu mengurangi kompilasi plak di arteri kita. Hal ini mengurangi kejadian serangan jantung. Ketika seorang wanita kekurangan estrogen, yang terjadi selama atau setelah menopause, hal ini dapat menyebabkan osteoporosis atau tulang rapuh. Selama menopause, massa tulang menurun. Hal ini terjadi karena estrogen menurun pada saat menopause. Bahaya ke tulang sangat terasa.


Efek Negatif 


Hal ini diyakini kalau memiliki estrogen terlalu lama di tubuh seorang wanita dapat menyebabkan kanker payudara atau kanker rahim.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . Gila Waras - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger